Indonesia’s corruption eradication: Legal romanticism and the reality of its implementation
Article Sidebar
Main Article Content
Abstract
The efforts to eradicate corruption in Indonesia have yet to demonstrate substantial outcomes at the implementation level. Indeed, the law's provisions for the eradication of corruption are commendable, with the imposition of capital punishment for those found guilty of corruption being a notable aspect. However, this legislative initiative appears to be merely a rhetorical exercise in legal romanticism for the community, without the requisite accompanying enforcement mechanisms to ensure its implementation. The aim of this study is to provide a reconstruction of the understanding of law enforcement in the context of corruption interpretation. Additionally, this study seeks to ascertain the congruence between the legal principles and the actual practices of law enforcement. The present study employs a normative legal methodology, utilizing secondary data that is subjected to qualitative analysis. The findings of this study indicate the presence of a dichotomy between the legal framework and the practices of law enforcement, suggesting that the efforts undertaken to combat corruption may not have been as effective as desired. Judges have demonstrated a tendency to interpret corruption in a narrow manner, frequently imposing lenient sentences on corrupt individuals. Consequently, the prevalence of corruption is not declining; instead, it is escalating in all domains of social and state life. This issue demands meticulous consideration, as the ramifications of corruption are pervasive and deleterious to all parties. To address this pressing issue, law enforcement officials must demonstrate the fortitude to implement the provisions of the law effectively. Anticipated outcomes include the establishment of an anti-corruption legal culture in Indonesia, with the initial phase being the alignment between the legal substance and the actions of law enforcement officials.
Downloads
Article Details
Section
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
How to Cite
References
Akmal, D. U. (2021). Penataan peraturan perundang-undangan sebagai upaya penguatan sistem hukum di Indonesia. Jurnal Legislasi Indonesia, 18(3), 296–308. https://doi.org/10.54629/jli.v18i3.761
Akmal, D. U. (2022). Legal ideals: A primary objective of law is to benefit society. Academia Letters, 5037, 1–4. https://doi.org/10.20935/AL5037
Akmal, D. U., & Madda, S. M. (2021). Memaknai Hukuman mati bagi koruptor berdasarkan filsafat hukum. Supremasi Hukum, 17(02), 40–47. https://doi.org/10.33592/jsh.v17i2.1326
Akmal, D. U., & Ramadhan, F. A. (2023). Legal Ideals: Lawmaking and Law Enforcement Primarily based on Community Social Life in Indonesia. Precedente Revista Jurídica, 23, 129–162. https://doi.org/10.18046/prec.v23.6008
Alias, A. T., & Suryaningsi. (2022). Hukuman mati pelaku tindak korupsi dalam perspektif hukum dan hak asasi manusia. Nomos: Jurnal Penelitian Ilmu Hukum, 2(4), 138–147.
Amiruddin, & Asikin, Z. (2016). Pengantar metode penelitian hukum. Raja Grafindo Persada.
Anjari, W. (2020). Penerapan pidana mati terhadap terpidana kasus korupsi. Masalah-Masalah Hukum, 49(4). 432-442. https://doi.org/10.14710/mmh.49.4.2020.432-442
Anshari, A., & Fajrin, M. (2020). Urgensi ancaman hukuman pidana mati pada pelaku tindak pidana korupsi (Analisis yuridis normatif terhadap kebijakan hukum pidana/penal policy sanksi pidana mati di Indonesia). Res Judicata, 3(1), 26–50. https://doi.org/10.29406/rj.v3i1.2101
Anugrah, R., & Desril, R. (2021). Kebijakan formulasi pidana mati dalam pembaharuan hukum pidana Indonesia. Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia, 3(1), 80–95. https://doi.org/10.14710/jphi.v3i1.80-95
Apaut, Y. C., & Neonbeni, R. V. (2023). Budaya korupsi sebagai kristalisasi hedonisme modern serta rekonstruksi hukuman ideal bagi koruptor. Journal of Education Sciences: Fondation & Application, 2(1), 113–130.
Arifin, A. (2023). Peran hakim dalam mewujudkan negara hukum Indonesia. IJOLARES : Indonesian Journal of Law Research, 1(1), 6–10. https://doi.org/10.60153/ijolares.v1i1.2
Ariyanti, V. (2019). Kebijakan penegakan hukum dalam sistem peradilan pidana Indonesia. Jurnal Yuridis, 6(2), 33–54. https://doi.org/10.35586/jyur.v6i2.789
Batubara, R. F. (2014). Kebijakan formulasi pidana mati terhadap pelaku tindak pidana korupsi di Indonesia. LAW REFORM, 10(1), 74–83. https://doi.org/10.14710/lr.v10i1.12458
Bunga, M., Maroa, M. D., Arief, A., & Djanggih, H. (2019). Urgensi peran serta masyarakat dalam upaya pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi. LAW REFORM, 15(1), 85–97. https://doi.org/10.14710/lr.v15i1.23356
David Saputra. (2022). Analisis sistem peradilan independen dalam memberantas korupsi di Indonesia. Jurnal Administrasi Publik Dan Pemerintahan, 1(2), 89–97. https://doi.org/10.55850/simbol.v1i2.8
Fariduddin, A. M., & Tetono, N. Y. D. (2022). Penjatuhan Pidana mati bagi koruptor di Indonesia dalam Perspektif Utilitarianisme. Integritas : Jurnal Antikorupsi, 8(1), 1–12. https://doi.org/10.32697/integritas.v8i1.903
Friedman, L. M. (1969). Legal culture and social development. Law & Society Review, 4(1), 29–44. https://doi.org/10.2307/3052760
Friedman, L. M. (1975). The legal system: A social science perspective. Russel Sage Foundation.
Friedman, L. M. (1988). Legal culture and the welfare state. in Dilemmas of Law in the Welfare State. De Gruyter. 13-27.
Halim, M. D. H., & Utomo, M. S. (2023). Strategi kebijakan dalam meminimalisir perilaku tindak pidana korupsi di Indonesia. ALADALAH: Jurnal Politik, Sosial, Hukum Dan Humaniora, 1(1), 166–178. https://doi.org/10.59246/aladalah.v1i1.162
Hamzah, A. (2012). Pemberantasan korupsi: Melalui hukum pidana nasional dan internasional. Raja Grafindo Persada.
Harahap, A. S., & Nelson, F. M. (2023). Tindak pidana korupsi di Indonesia, United Kingdom, dan Malaysia: Suatu Kajian Perbandingan. Simbur Cahaya, 30(1), 132–155.
Indonesia Corruption Watch. (2023). Laporan hasil pemantauan tren penindakan korupsi tahun 2022. Divisi Hukum Dan Monitoring Peradilan ICW. https://antikorupsi.org/sites/default/files/dokumen/Tren Penindakan Tahun 2022.pdf
Irmawanti, N. D., & Arief, B. N. (2021). Urgensi tujuan dan pedoman pemidanaan dalam rangka pembaharuan sistem pemidanaan hukum pidana. Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia, 3(2), 217–227. https://doi.org/10.14710/jphi.v3i2.217-227
Jiwandono, I. S., & Oktaviyanti, I. (2020). The analysis of student demonstration actions against RUU KUPH and RUU KPK: Between critical and narcissistic attitudes. JED (Jurnal Etika Demokrasi), 5(2), 192–200. https://doi.org/10.26618/jed.v5i2.3040
Juwono, V. (2018). Melawan korupsi: Sejarah pemberantasan korupsi di Indonesia 1945-2014. Kepustakaan Populer Gramedia.
Kesumadewi, A. K. (2020). Penerapan E-Government di Indonesia sebagai upaya pemberantasan korupsi. Wacana: Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Interdisiplin, 7(1), 101–116. https://e-journal.upr.ac.id/index.php/Jwcn/article/view/2840
Komisi Pemberantasan Korupsi. (2024). Statistik penindakan tindak pidana korupsi. Komisi Pemberantasan Korupsi. https://www.kpk.go.id/id/publikasi-data/statistik/penindakan-2
Kristianto, D. (2016). Delik percobaan sebagai delik selesai dalam tindak pidana korupsi. Lex Crimen, 5(2), 133–141.
Moeljatno. (2008). Asas-asas hukum pidana. Rineka Cipta.
Muladi. (2005). Konsep total enforcement dalam pemberantasan tindak pidana korupsi (Seminar Nasional “Korupsi, Pencegahan Dan Pemberantasannya”).
Muladi. (2011). Statuta Roma tahun 1998 tentang mahkamah pidana internasional: Dalam kerangka hukum pidana internasional dan implikasinya terhadap hukum pidana nasional. Alumni.
Mustinda, L. (2019). Seputar demo mahasiswa yang tolak RUU KUHP dan Revisi UU KPK. https://news.detik.com/berita/d-4714460/seputar-demo-mahasiswa-yang-tolak-ruu-kuhp-dan-revisi-uu-kpk
Nasution, M. A. R. B., Kusbianto, K., & Maysarah, A. (2021). Tinjauan yuridis kekuatan alat bukti digital dalam peradilan tindak pidana korupsi (Studi putusan No. 1195 K/Pid.Sus/2014). Warta Dharmawangsa, 15(2), 177–183. https://doi.org/10.46576/wdw.v15i2.1209
Odhy, F. (2021). Perspektif budaya hukum dalam perkembangan kasus korupsi di Indonesia. Dharmasisya, 1(1), 185–196.
Pahlevi, F. S. (2022). Strategi ideal pemberantasan korupsi di Indonesia. Al-Syakhsiyyah: Journal of Law & Family Studies, 4(1), 28–44. https://doi.org/10.21154/syakhsiyyah.v4i1.4251
Pane, M. D., & Pudjiastuti, D. (2021). Pidana mati di Indonesia (Teori, regulasi, aplikasi). Pustaka Aksara.
Putusan Mahkamah Agung Nomor 1195 K/Pid.Sus/2014, (2014).
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 2-3/PUU-V/2007, (2007).
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 15/PUU-X/2012, (2012).
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 44/PUU-XII/2014, (2014).
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 17/PUU-XIII/2015, (2015).Putusan Nomor 38/PID.SUS/TPK/2013/PN.JKT.PST, (2013).
Putusan Nomor 30/Pid.Sus-TPK/2020/PN Jkt.Pst, (2020).
Putusan Nomor 50/Pid.SusTPK/2021/PN Jkt.Pst, (2021).
Putusan Nomor 10/Pid/Tpk/2014/PT.DKI, (2014).
Putusan Nomor 14/PID/TPK/2014/PT.DKI, (2014).
Putusan Nomor 4/Pid.susTPK/2021/PT.Dki, (2021).
Prahassacitta, V. (2016). The concept of extraordinary crime in indonesia legal system: is the concept an effective criminal policy? Humaniora, 7(4), 513–521. https://doi.org/10.21512/humaniora.v7i4.3604
Prodjodikoro, W. (2014). Asas-asas hukum pidana di Indonesia. Refika Aditama.
Quah, J. S. T. (2008). Combatting corruption in the asia-pasific countries: what do we know and what need to be done? Asia-Pasific Governance Institute’s Conference on the Many Faces of Public Management Reform in the Asia-Pasific.
Rahman, M. G., & Tomayahu, S. (2020). Penegakan hukum di Indonesia. Jurnal Al-Himayah, 4(1), 142–159.
Rahmawati, R. (2023). Pendidikan antikorupsi sebagai upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. Sanskara Pendidikan Dan Pengajaran, 1(1), 31–39.
Rais, M. (2017). Nilai keadilan putusan hakim pada perkara tindak pidana korupsi. Al Daulah : Jurnal Hukum Pidana Dan Ketatanegaraan, 6(1), 121–144. https://doi.org/10.24252/ad.v6i1.4870
Renggong, R. (2016). Hukum pidana khusus: Memahami delik-delik di luar KUHP. Kencana.
Rivanie, S. S., Muchtar, S., Muin, A. M., Prasetya, A. M. D., & Rizky, A. (2022). Perkembangan teori-teori tujuan pemidanaan. Halu Oleo Law Review, 6(2), 176–188. https://doi.org/10.33561/holrev.v6i2.4
Rizal, M. C. (2021). Buku ajar hukum pidana. Lembaga Studi Hukum Pidana.
Romli, M. (2022). Analisis yuridis tuntutan jaksa untuk menuntut hukuman mati dalam tindak pidana korupsi (Studi putusan nomor 50/Pid.Sus-TPK/2021/PN Jkt.Pst). Sultan Jurisprudence: Jurnal Riset Ilmu Hukum, 2(2), 214–223. https://doi.org/10.51825/sjp.v2i2.16314
Saidi, M. D. (2014). Hukum keuangan negara. Rajawali Pers.
Sani, N. T., Kurniasih, D., & Tobirin. (2023). 25 tahun reformasi: kebijakan pemberantasan korupsi Pemerintah Republik Indonesia. Co-Value: Jurnal Ekonomi, Koperasi & Kewirausahaan, 14(7), 898–906.
Santoso, L., & Meyrasyawati, D. (2015). Model strategi kebudayaan dalam pemberantasan korupsi di Indonesia. Jurnal Review Politik, 5(1), 22–45.
Setiadi, W. (2018). Korupsi di Indonesia (Penyebab, bahaya, hambatan dan upaya pemberantasan, serta regulasi). Jurnal Legislasi Indonesia, 15(3), 249–262.
Setiyono, B. (2020). Model dan desain negara kesejahteraan. Nuansa Cendekia.
Siagian, F. S., Lubis, A. H., Salwa, N. A., & Firouzfar, S. (2024). Justice based corruption eradication policy: A comparison between Indonesia and Denmark. Integritas : Jurnal Antikorupsi, 10(1), 1–12. https://doi.org/10.32697/integritas.v10i1.1134
Siregar, M. (2024). Antikorupsi. UWKS Press.
Soekanto, S. (2016). Faktor-faktor yang mempengaruhi penegakan hukum. Raja Grafindo Persada.
Soekanto, S., & Mamuji, S. (2013). Penelitian hukum normative: suatu tinjauan singkat. Raja Grafindo Persada.
Sudarsih. (2011). Konsep hedonisme epikuros dan situasi Indonesia Masa Kini. Humanika, 14(1).
Suhardin, S. (2023). Penegakan hukum konflik sosial perspektif hukum progresif. JIHAD : Jurnal Ilmu Hukum Dan Administrasi, 5(1), 1–9. https://doi.org/10.58258/jihad.v2i1.1108
Sunggono, B. (2015). Metode penelitian hukum. Rajawali Pers.
Sutarna, I. T., Santo, D. A., & Husna, K. (2023). Kebijakan antikorupsi dan dinamika perlawanannya: suatu banalitas di Indonesia. Journal Law and Government, 1(1), 88–98.
Sutrisno, Puluhulawa, F., & Tijow, L. M. (2020). Penerapan asas keadilan, kepastian hukum, dan kemanfaatan dalam putusan hakim tindak pidana korupsi. Gorontalo Law Review, 3(2), 168–187. https://jurnal.unigo.ac.id/index.php/golrev/article/view/987
Syahri, A. (2019). Analisis Konflik mahasiswa dan pemerintah di Indonesia Atas Undang-Undang KPK dan RUU KUHP (Pendekatan evaluasi manajemen konflik dan komunikasi organisasi). Jurnal Hikmah, 16(2), 27–34.
Syamsudin, M. (2010). Pemaknaan hakim tentang korupsi dan implikasinya pada putusan: kajian perspektif hermeneutika hukum. Mimbar Hukum - Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, 22(3), 498–519. https://doi.org/10.22146/jmh.16241
Transparency International. (2023). Corruption perseptions index 2023. Transparency International. https://www.transparency.org/en/cpi/2023
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, (1945).
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, (1999).
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, (1999).
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi, (2002).
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi, (2019).
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2023 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, (2023).
Waluyo, B. (2014). Optimalisasi pemberantasan korupsi di Indonesia. Jurnal Yuridis, 1(2), 169–182.
Wattimena, H. (2016). Perkembangan tindak pidana korupsi masa kini dan pengembalian kerugian keuangan negara. Tahkim: Jurnal Hukum Dan Syariah, 12(2), 68–87.
Wicaksono, B. S. (2022). The urgency of death penalty implementation for corruptors on corruption social assistance fund in Indonesia. Rechtenstudent, 3(2), 147–159. https://doi.org/10.35719/rch.v3i2.163