Reconstruction of special sentencing guidelines on state loss crime in the Indonesian Criminal Code

Main Article Content

Andi Muhammad Alief

Abstract

State loss crimes are regulated by two laws: Act 31/1999 and Act 1/2023 (KUHP). The regulation of state loss crimes in the KUHP replaces the regulation of state loss crimes in Act 31/1999. Three years after January 2, 2023, Perma 1/2020 will not apply, so there are no special sentencing guidelines to apply the state loss crime article of KUHP. Such sentencing guidelines are required to minimize unwarranted disparities. This study aims to prevent a legal vacuum and unwarranted disparity from occurring when the KUHP comes into effect. The methods of this research include the normative legal type, statutory approaches, conceptual approaches, primary and secondary data sources and qualitative analysis. Sentencing guidelines for state-loss crimes present several problems. First, Perma 1/2020 does not follow the regulations for the formation of legislation, the material on the criminal sanctions range is contrary to the principle of legality and is weak from a juridical aspect. Second, the sentencing guidelines in the KUHP do not provide comprehensive parameters. Therefore, the KUHP must adopt several materials from Perma 1/2020, with several modifications.

Article Details

How to Cite
Alief, A. M. (2024). Reconstruction of special sentencing guidelines on state loss crime in the Indonesian Criminal Code. Integritas : Jurnal Antikorupsi, 10(1), 149–160. https://doi.org/10.32697/integritas.v10i1.1069
Section
Articles
Author Biography

Andi Muhammad Alief, Universitas Ahmad Dahlan

Pusat Konsultasi & Bantuan Hukum Universitas Ahmad Dahlan, Indonesia

References

Abdullah, M. (2013). Mempertanyakan kembali kepastian hukum dalam perspektif hukum pidana dan sistem hukum nasional. Legalitas: Jurnal Hukum, 4(1), 1–6. https://doi.org/10.33087/legalitas.v4i1.108

Achjani, E. (2011). Proporsionalitas penjatuhan pidana. Jurnal Hukum Dan Pembangunan, 41(2). https://jhp.ui.ac.id/index.php/home/article/view/245/179

Al-Fayyadl, M. (2005). Derrida. LKIS Pelangi Aksara.

Ali, M., & Yuherawan, D. S. B. (2021). Delik-delik korupsi. Bumi Aksara.

Anderson, J. M., Kling, J. R., & Stith, K. (1999). Measuring interjudge sentencing disparity: Before and after the federal sentencing guidelines. The Journal of Law and Economics, 42(S1), 271–308. https://doi.org/10.1086/467426

Andini, O. G., & Nilasari, N. (2021). Menakar relevansi pedoman pemidanaan koruptor terhadap upaya pemberantasan korupsi. Tanjungpura Law Journal, 5(2), 133. https://doi.org/10.26418/tlj.v5i2.46109

Anggraeni, R. (2019). Memaknakan fungsi undang-undang dasar secara ideal dalam pembentukan undang-undang. Masalah-Masalah Hukum, 48(3), 283. https://doi.org/10.14710/mmh.48.3.2019.283-293

Assegaf, R. S. (2018). Sentencing guidance in the Indonesia’s criminal code reform bill: For whose benefit? Australian Journal of Asian Law, 19(1), 87–104. https://doi.org/10.3316/informit.066607204684383

Asshiddiqie, J. (2017). Perihal undang-undang di Indonesia. Konstitusi Press.

Brantingham, P. L. (1985). Sentencing disparity: An analysis of judicial consistency. Journal of Quantitative Criminology, 1(3), 281–305. https://doi.org/10.1007/BF01064637

DA, A. T. (2023). 3 sebab indeks persepsi korupsi Indonesia selalu rendah. Hukum Online. https://www.hukumonline.com/berita/a/3-sebab-indeks-persepsi-korupsi-indonesia-selalu-rendah-lt643e4e2f1adfc/?page=2

Febriansyah, F. I. (2016). Konsep pembentukan peraturan perundang-undangan di Indonesia. Perspektif, 21(3), 220. https://doi.org/10.30742/perspektif.v21i3.586

Frase, R. S. (2019). Sentencing guidelines in American Courts: A forty-year retrospective. Federal Sentencing Reporter, 32(2), 109–123. https://doi.org/10.1525/fsr.2019.32.2.109

Ginsberg, M. (1963). The concept of justice. Philosophy, 38(144), 99–116. https://doi.org/10.1017/S0031819100060101

Gulö, N., & Muharram, A. K. (2018). Disparitas dalam penjatuhan pidana. Masalah-Masalah Hukum, 47(3), 215. https://doi.org/10.14710/mmh.47.3.2018.215-227

Gusman, D. (2023). Keadilan dalam perspektif konstitusionalisme. Unes Journal of Swara Justisia, 7(1), 284–293. https://doi.org/10.31933/ujsj.v7i1

Hambali, A. R., Ramadani, R., & Djanggih, H. (2021). Politik Hukum PERMA Nomor 1 Tahun 2020 dalam mewujudkan keadilan dan kepastian hukum terhadap pemidanaan pelaku korupsi. Jurnal Wawasan Yuridika, 5(2), 200. https://doi.org/10.25072/jwy.v5i2.511

Hastuti, K. S. (2021). Pembaharuan hukum pedoman pemidanaan terhadap disparitas putusan pengembalian kerugian keuangan negara akibat tindak pidana korupsi. Indonesian Journal of Criminal Law and Criminology (IJCLC), 2(2), 92–102. https://doi.org/10.18196/ijclc.v2i2.12294

Hiariej, E. O. S. (2015). Prinsip-prinsip hukum pidana: Edisi penyesuaian KUHP Nasional. Raja Grafindo Persada.

Hofer, P. J., Blackwell, K. R., & Ruback, R. B. (1999). The effect of the federal sentencing guidelines on inter-judge sentencing disparity. The Journal of Criminal Law and Criminology (1973-), 90(1), 239. https://doi.org/10.2307/1144166

Indonesia Corruption Watch. (2021). Laporan pemantauan tren vonis 2021: Rendahnya hukuman penjara dan anjloknya pemulihan kerugian negara. Indonesia Corruption Watch. https://antikorupsi.org/sites/default/files/dokumen/Paparan Hasil Pemantauan Tren Vonis 2021.pdf

Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2020 tentang Pedoman Pemidanaan Pasal 2 dan Pasal 3 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, (2020).

Mochtar, Z. A., & Hiariej, E. O. S. (2023). Dasar-dasar ilmu hukum: memahami kaidah, teori, asas, dan filsafat hukum. Rajawali Pers.

Mulyadi, L. (2020). Menggagas model ideal pedoman pemidanaan dalam sistem hukum pidana Indonesia. Kencana.

Mulyadi, L., Yahya, B., & Suhariyanto, B. (2019). Urgensi pedoman pemidanaan dalam rangka mewujudkan keadilan dan kepastian hukum. Prenadamedia Group.

Novita, A. B., Riyanto, A. D., & Al Ghifari, A. F. A. H. (2023). Teori pembuktian dalam sistem hukum nasional. Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin, 1(5). https://jurnal.penerbitdaarulhuda.my.id/index.php/MAJIM/article/view/154

Nye, J. S. (1967). Corruption and political development: A cost-benefit analysis. American Political Science Review, 61(2), 417–427. https://doi.org/10.2307/1953254

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, (1999).

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 tentang pembentukan peraturan perundang-undangan, (2011). https://bphn.go.id/data/documents/11uu012.pdf

Putri, K. D. A., & Arifin, R. (2019). Tinjauan teoritis keadilan dan kepastian dalam hukum di Indonesia (The theoretical review of justice and legal certainty in Indonesia). MIMBAR YUSTITIA, 2(2), 142–158. https://doi.org/10.52166/mimbar.v2i2.1344

Roberts, J. V. (2013). Sentencing guidelines in England and wales: Recent developments and emerging issues. Law and Contemporary Problems, 76(1), 1–25.

Safudin, E. (2021). Harmonisasi hukum dalam antinomi hukum (analisis terhadap penerapan Pasal 20 Ayat 2 Huruf B Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman). Al-Syakhsiyyah: Journal of Law & Family Studies, 2(2), 201–229. https://doi.org/10.21154/syakhsiyyah.v2i2.2592

Sahlan, M. (2016). Unsur menyalahgunakan kewenangan dalam tindak pidana korupsi sebagai kompetensi absolut peradilan administrasi. Jurnal Hukum IUS QUIA IUSTUM, 23(2), 271–293. https://doi.org/10.20885/iustum.vol23.iss2.art6

Satria, H. S. (2018). Pembuktian kesalahan korporasi dalam tindak pidana korupsi. Integritas: Jurnal Anti Korupsi, 4(2), 29. https://doi.org/10.32697/integritas.v4i2.255

Sidauruk, C. F., & Hutabarat, R. R. (2023). Keterangan saksi yang mengakibatkan putusan bebas (vrijspraak) kepada terdakwa tindak pidana pembunuhan ditinjau dari Asas in Dubio Pro Reo (studi putusan nomor: 155/Pid/2020/PT TJK). UNES Law Review, 5(4), 3398–3410. https://doi.org/10.31933/unesrev.v5i4.655

Siregar, M. (2019). Kritik terhadap teori dekonstruksi Derrida. Journal of Urban Sociology, 2(1), 65. https://doi.org/10.30742/jus.v2i1.611

Supandriyo, S. (2019). Asas kebebasan hakim dalam penjatuhan pidana: Kajian komprehensif terhadap tindak pidana dengan ancaman minimum khusus (L. Santoso (ed.)). Arti Bumi Intaran.

Transparency International. (2023). Corruption perceptions index. Transparency International. https://www.transparency.org/en/cpi/2023/index/idn

Triantono, T., & Marizal, M. (2021). Parameter keyakinan hakim dalam memutus perkara pidana. Justitia et Pax, 37(2). https://doi.org/10.24002/jep.v37i2.3744

Unas, S. (2019). Kajian yuridis terhadap bentuk putusan hakim dalam tindak pidana korupsi. Lex Et Societatis, 7(4). https://doi.org/10.35796/les.v7i4.24704

Westen, P. (2006). Two rules of legality in criminal law. Law and Philosophy, 26(3), 229–305. https://doi.org/10.1007/s10982-006-0007-7