Sistem Manajemen Anti-Penyuapan ISO 37001:2016 dan Pencegahan Praktik Korupsi di Sektor Pelayanan Publik

Article Sidebar

PDF
Published: Jun 25, 2021
DOI: https://doi.org/10.32697/integritas.v6i2.684
Keywords:
public services bribery iso

Main Article Content

Angga Wijaya Holman Fasa
Indonesian Institute of Sciences (LIPI)
Sofia Yuniar Sani
Biro Kerjasama dan Pemasyarakatan- Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

Abstract

Bribery frequently occurs in public service sector. As one of the latest instruments, the Anti-Bribery Management System ISO 37001: 2016 is carried out to prevent this act. This study highlights the urgency and the efforts to implement this system. To attain these purposes, a qualitative method with a descriptive analysis approach was employed. The result show that: first, ISO 37001: 2016 has yet to be significantly implemented because there is no empirical evidence concerning the improvements in the quality of the bribery prevention. Second, the system is applied by creating a public service management system based on the change of leadership pattern, the change of governance, and the reinforcement of public monitoring.

Article Details

How to Cite
Holman Fasa, A. W., & Sani, S. Y. (2021). Sistem Manajemen Anti-Penyuapan ISO 37001:2016 dan Pencegahan Praktik Korupsi di Sektor Pelayanan Publik. Integritas : Jurnal Antikorupsi, 6(2), 187–208. https://doi.org/10.32697/integritas.v6i2.684
Issue
Vol. 6 No. 2 (2020): INTEGRITAS: Jurnal Antikorupsi
Section
Articles
Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

References

Alamsyah.(2011).”Karakteristik Universal Pelayanan Publik: Sebuah Tinjauan Teoritik”. Jurnal Borneo Administrator, Vol. 7, No. 3: 353-371. →Jurnal online
Black’s Law Dictionary.(2020). “What is Corruption?”. https://thelawdictionary.org/corruption/ (diakses 10 Oktober 2020). →Website
Bryman, Alan and Robert G. Burgess (2002), Analyzing Qualitative Data, New York: Routledge →Buku
Denhardt, Robert B. dan Janet Vinzant Denhardt.(2000).”The New Public Service: Serving Rather Than Steering”, Public Administration Review, Vol. 60, No. 6: 549-559. →Jurnal online
Fatkhuri, Fatkhuri. (2017). Korupsi dalam Birokrasi dan Strategi Pencegahannya. Jurnal Ilmiah Manajemen Publik dan Kebijakan Sosial. 1. 10.25139/jmnegara.v1i2.784. →Jurnal onlineIndriati, Etty.(2014). Pola dan Akar Korupsi: Menghancurkan Lingkaran Setan Dosa Publik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. →Buku
Sunanda, Aris (2020) https://www.academia.edu/35775590/ISO_37001_ SISTEM_MANAJEMEN_ANTI_SUAP →Dokumen
Harjanto, Setyo Aji.(2020).” KPK: Perizinan dan Pelayanan Publik Rentan Praktik Korupsi“, Bisnis Indonesia, https://kabar24.bisnis.com/read/20200428/16/1233943/kpk-perizinan-dan-pelayanan-publik-rentan-praktik-korupsi (diakses 10 Oktober 2020). →WebsiteInternational Standard Organization.(2016). ISO 37001; Anti-Bribery Systems. Switzerland. →Buku
Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2016 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2016 dan Tahun 2017. Republik Indonesia 2016. →Peraturan Perundang-undangan
Klitgaard, Robert, Ronald McLean-Abaroa dan H. Lindsey Parris.(2002). Penuntun Pemberantasan Korupsi dalam Pemerintahan Daerah. Jakarta: Yayasan Obor. →Buku
Komisi Pemberantasan Korupsi.(2020). ”Statistik Tindak Pidana Korupsi Berdasarkan Jenis Perkara (2004-2020)“. https://www.kpk.go.id/id/statistik/penindakan/tpk-berdasarkan-jenis-perkara (diakses 10 Oktober 2020). →Laporan
Keputusan MENPAN No. 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik.
Lukiawan, R. (2018). Kesiapan Organisasi dalam Implementasi Standar ISO 37001 (Studi Kasus di UD. X dan Dinas Y). Jurnal Standardisasi, 20(2), 159-169. →Jurnal online
Nuriyanto.(2014).”Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Indonesia, Sudahkah Berlandaskan Konsep “Welfare State”?”. Jurnal Konstitusi, Vol. 11, No. 3:428-453. →Jurnal online
Organisation for Economic Co-Operation and Development.(2007). Corruption: A Glossary of International Criminal Standards. Paris: OECD. →Dokumen
Rachmatullah, Muhammad Rhida.(2019). “Pentingnya Standar Pelayanan Publik” https://ombudsman.go.id/artikel/r/artikel--pentingnya-standar-pelayanan-publik#:~:text=Standar%20pelayanan%20adalah%20tolak%20ukur,mudah%2C%20terjangkau%2C%20dan%20teratur (diakses 11 Oktober 2020). →Website
Setiadi, Wicipto.(2018). “Korupsi di Indonesia (Penyebab, Hambatan, Solusi dan Regulasi)”. Jurnal LEGISLASI INDONESIA, Vol. 15, No. 3: 249-2602. →Jurnal online
Suprapto dan Reza Lukiawan.(2017).”Kelembagaan Sistem Akreditasi dan Sertifikasi SNI ISO 37001 Terkait Sistem Manajemen Anti Penyuapan”. Jurnal Standardisasi, Vol. 19, No. 2: 145 - 154. →Jurnal online
Susanti, Dwi S., Nadia Sarah, Nurindah Hilmi.(2018).” Korporasi Indonesia Melawan Korupsi: Strategi Pencegahan”, Integritas, Vol. 4, No. 2: 207-232. →Jurnal online
Shoim, M. (2011). Interaksi antara Pelayanan Publik dan Tingkat Korupsi pada Lembaga Peradilan di Kota Semarang. Masalah-Masalah Hukum, 40(1), 25-33. →Jurnal online
Transparency International Indonesia.(2014). Indonesia Bersih Uang Pelicin. Jakarta: Transparency International Indonesia. →Buku Transparency International Indonesia.(2020). “Rilis Laporan Corruption Perception Index 2019”, Jakarta. →Laporan
Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Republik Indonesia 1999. →Peraturan Perundang-undangan
Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Republik Indonesia 2001. →Peraturan Perundang-undangan
Undang-Undang No. 7 Tahun 2006 Tentang Pengesahan United Nations Convention Againts Corruption (Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Anti Korupsi). Republik Indonesia 2006. →Peraturan Perundang-undangan
Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik. Republik Indonesia 2009. →Peraturan Perundang-undangan