Conceptual dualism of the imposition of illegal levies as a corruption offence and a general offence

Main Article Content

Tolib Effendi
Rusmilawati Windari

Abstract

The absence of delineation regarding the imposition of illegal levies under Presidential Regulation No. 87 of 2016 on the Illegal Levy Eradication Task Force has driven law enforcers, especially the Illegal Levy Eradication Task Force (Saber Pungli), to be varied in establishing delineation in the enforcement of illegal levy affairs. The imposition of illegal levies is treated by law enforcers as a corruption offence as well as an extortion offence. The issues raised in this research concern how the offence of imposing illegal levies should be formulated in alignment with criminal law concepts and the reality in society, as well as whether the imposition of illegal levies should be categorised as a corruption offence. The aim of this paper is to review the regulation of the imposition of illegal levies as a corruption offence, as well as the implementation of the law. This research uses a normative research method with statute and conceptual approaches. The legal sources were analysed deductively from the general to the specific. The concept used in this review is the basic concept in criminal law regarding general criminal laws and special criminal laws. Based on the results, this research concluded that the government should confirm the delineation of acts categorised as the imposition of illegal levies, regardless of whether it is part of the corruption offence category or not.

Article Details

How to Cite
Effendi, T., & Windari, R. (2023). Conceptual dualism of the imposition of illegal levies as a corruption offence and a general offence. Integritas : Jurnal Antikorupsi, 8(2), 185–192. https://doi.org/10.32697/integritas.v8i2.876
Section
Articles

References

Barama, M. (2015). Tindak pidana khusus. Unsrat Press.

Chazawi, A. (1995). Kejahatan terhadap harta benda. Penerbit IKIP Malang.

CNN Indonesia. (2021, June 17). Polisi sebut juru parkir liar termasuk pungli, buka opsi bina. CNN Indonesia. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210617195530-12-655899/polisi-sebut-juru-parkir-liar-termasuk-pungli-buka-opsi-bina

Effendi, T., Windari, R., & Artha, D. (2020). Korupsi: Sejarah, bentuk dan instrumen pencegahan melalui lembaga pendidikan. Setara Press.

Gunawan, Y., & Kristian. (2020). Pemberantasan tindak pidana korupsi pasca ratifikasi the united nations convention against corruption (UNCAC) dan pembaharuan hukum pidana Indonesia. Res Nullius, 2(1), 8–34. https://ojs.unikom.ac.id/index.php/law

Hamzah, A. (2015). Pemberantasan korupsi: melalui hukum pidana nasional dan internasional. Raja Grafindo Persada.

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

Nugraha, I. M.A.S., & Yusa, I.G. (2017). Penanganan perkara pungli dalam jabatan melalui pendekatan ke ekonomian hukum (Economic Approach to Law).

O. S. Hiariej, E. (2014). Prinsip-prinsip hukum pidana. Cahaya Atma Pustaka.

Pandiangan, H. I. v. (2020). Pertanggungjawaban pidana pada pelaku tindak pidana pungutan liar dalam pengurusan surat tanah oleh kepala desa (Studi kasus putusan No.79/Pid.Sus.TPK/2017/PN.Mdn dan Putusan No.130/Pid.B/2019/PN.Srh). Jurnal Hukum Dan Kemasyarakatan Al-Hikmah, 1(1), 148–159. https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/alhikmah/article/view/3666/2563

Panjaitan, Y. T. R., Madiasa, Yunara, E., & Ekaputra. (2019). Aspek hukum pidana pungutan liar terhadap pelaku tindak pidana korupsi : studi di kepolisian daerah Sumatera Utara. Usu Law Journal, 7(3), 129–136.

Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2016 tentang Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar.

Permadi, P.A., Utama, I. M.A., & Suardita, I. K. (2018). Pelaksanaan kewenangan unit pemberantasan pungutan liar (UPP) daerah Kota Denpasar dalam penertiban parkir yang diselenggarakan desa pakraman. Kertha Negara, 06(04), 1–15.

Riyanto, A. (2015). Eksistensi dan kedudukan hukum surat edaran kapolri tentang penanganan ujaran kebencian (Hate Speech). Cahaya Keadilan, 3(2), 1–13.

Solichin, M. H., Syahrin, A., Mulyadi, M., & Ekaputra, M. (2018). Penegakan hukum terhadap praktek pungutan liar di jalan raya oleh masyarakat dikaitkan dengan peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2012 (Studi Kasus di Polres Langkat). USU Law Journal, 6(1), 109–121.

Sudiono, A. (2017, June 12). Tim Saber Pungli Polrestabes Surabaya OTT 5 Pegawai BPN Surabaya. Berita Satu. https://www.beritasatu.com/nasional/435964/tim-saber-pungli-polrestabes-surabaya-ott-5-pegawai-bpn-surabaya

Supriyadi. (2015). Penetapan tindak pidana sebagai kejahatan dan pelanggaran dalam undang-undang pidana khusus. Mimbar Hukum, 27(3), 389–403.

Tim Kerja Badan Pembinaan Hukum Nasional. (2008). Perencanaan pembangunan hukum nasional bidang hukum pidana dan sistem pemidanaan (Politik Hukum dan Pemidanaan).

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2006 tentang Pengesahan United Nations Convention Against Corruption, 2004 (Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Anti Korupsi, 2003).

United Nations Convention Against Corruption, 2003

Wiguna, I. W.A.Y., Sujana, I. N., & Sugiartha, I. N.G. (2020). Tinjauan yuridis terhadap tindak pidana pungutan liar (Pungli). Preferensi Hukum, 1(2), 139–144. https://doi.org/10.22225/jph.v1i2.2351.139-144

Yudiawan, I. D. H. (2019). Pendapatan desa adat : kontruksi hukum pungutan untuk mewujudkan bebas pungutan liar. Jurnal Magister Hukum Udayana (Udayana Master Law Journal), 8(2), 249–260. https://doi.org/10.24843/jmhu.2019.v08.i02.p08