Evaluation of the anti-money laundering programs implementation in Indonesia

Main Article Content

Fany Dewi Rengganis
Dwi Setiawan Susanto

Abstract

The term money laundering emerged in the early 19th century. Although various prevention and enforcement efforts have been developed since then, money laundering still occurs throughout the world. Therefore, it is necessary to carry out continuous evaluations to ensure that the applicable policies to curb money laundering remain adequate. This research aims to evaluate the effectiveness of anti-money launder-ing programs in Indonesia using the opportunity element approach in fraud models that are represented by the regulations, implementations, and supervisions. This research will evaluate: (1) the effectiveness of money laundering control, (2) banks levels of compliance, (3) the regulatory and supervisory body’s performance, and (4) the problems in implementation of the anti-money laundering program. This study uses a qualitative research method with an evaluation approach. This study obtained data from Indonesia’s Financial Service Authority, the Financial Intelligence Unit and the relevant banks as well as other relevant evaluations reports and indexes. The results of this study are that the implementation of the AML program in Indonesia is good but still needs improvement in its risk-based preventive measure and enforcement measures. The results of this research also shows that the identification of beneficial owner is one of the problems faced by banks.

Article Details

How to Cite
Rengganis, F. D., & Susanto, D. S. (2023). Evaluation of the anti-money laundering programs implementation in Indonesia. Integritas : Jurnal Antikorupsi, 9(2), 229–240. https://doi.org/10.32697/integritas.v9i2.973
Section
Articles
Author Biography

Dwi Setiawan Susanto, Universitas Indonesia

Faculty of Economy and Business, Universitas Indonesia

References

Arens, A. A., Elder, R. J., & Beasley, M. S. (2008). Auditing dan jasa assurance pendekatan terintegrasi (1st ed.). Erlangga.

Azzahra, L. L. (2017). Analisis fraud pentagon dalam mendeteksi financial statement fraud (studi empiris pada perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2015) [Universitas Indonesia]. https://lib.ui.ac.id/m/detail.jsp?id=20455925&lokasi=lokal

Basel Institute on Governance. (2022). Basel AML Index 2022: 11th public edition ranking money laundering and terrorist financing risks around the world. index.baselgovernance.org. https://index.baselgovernance.org/api/uploads/221004_Basel_AML_Index_2022_72cc668efb.pdf

Braun, V., & Clarke, V. (2006). Using thematic analysis in psychology. Qualitative Research in Psychology, 3(2), 77–101. https://doi.org/10.1191/1478088706qp063oa

Ellet, W. (2007). The case study handbook: How to read, discuss, and write persuasively about cases. Harvard Business Press.

Financial Action Task Force and Asia Pacific Group on Money Laundering. (2015). Anti-money laundering and counter-terrorist financing measures: Australia: Mutual evaluation report. Financial Action Task Force.

Galletta, A. (2013). Mastering the semi-structured interview and beyond: From research design to analysis and publication (Vol. 18). NYU press.

Kedeputian Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi. (2018). Lampiran laporan tahunan KPK 2018: Kedeputian penindakan. https://www.kpk.go.id/images/Integrito/LampiranLaptah2019/PENINDAKAN.pdf

KPK. (2020). Lampiran Laporan Tahunan KPK 2020: Koordinasi Dan Supervisi Penindakan. Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi.

Naidoo, S. (2023). Anti-money laundering and counter-terrorist financing measures: South Africa Mutual Evaluation Report 2021, with specific focus on the ultimate beneficial ownership requirement. University of Johannesburg. https://hdl.handle.net/10210/503314

Otoritas Jasa Keuangan. (2017). Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 12/POJK.01/2017 Tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang Dan Pencegahan Pendanaan Terorisme Di Sektor Jasa Keuangan. Jakarta: OJK.

Otoritas Jasa Keuangan, Tim Penyusun SRA. (2019). Penilaian Risiko Tindak Pidana Pencucian Uang dan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme di Sektor Jasa Keuangan Tahun 2019. Jakarta: Otoritas Jasa Keuangan, Indonesia.

Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan. (2018). Publikasi Indeks Persepsi Publik Indonesia Anti Pencucian Uang dan Pemberantasan Pendanaan Terorisme (IPP APUPPT) Indonesia, Tahun 2017. Jakarta: PPATK.

Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan. (2022). Laporan Kinerja Tahun 2021 Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan. Jakarta: PPATK.

Republik Indonesia. (2010). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan Dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang. Jakarta: Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia.

Tim Pelaksana Penghitungan Indeks Financial Integrity Rating On Money Laundering And Terrorist Financing Tahun 2021. (2021). Financial Integrity Rating On Money Laundering And Terrorist Financing Tahun 2021. Jakarta: Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan.

Tim Pelaksana Pengkinian Penilaian Risiko Indonesia Terhadap Tindak Pidana Pencucian Uang. (2019). Pengkinian Penilaian Risiko Indonesia Terhadap Tindak Pidana Pencucian Uang Tahun 2015. Jakarta: Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan.

Tim Penyusun Penilaian Risiko Indonesia Terhadap Tindak Pidana Pencucian Uang Tahun 2021. (2021). Penilaian Risiko Indonesia Terhadap Tindak Pidana Pencucian Uang Tahun 2021. Jakarta: Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

Tim Riset PPATK dan Bareskrim POLRI. (2020). Penilaian Risiko Sektoral Tindak Pidana Pencucian Uang Hasil Tindak Pidana Perbankan. Jakarta: Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, Indonesia.

Tim SRA Sektor Jasa Keuangan di Indonesia. (2021). Penilaian Risiko Tindak Pidana Pencucian Uang Tindak Pidana Pendanaan Terorisme dan Pendanaan Proliferasi Senjata Pemusnah Massal di Sektor Jasa Keuangan Tahun 2021. Jakarta: Otoritas Jasa Keuangan, Indonesia.

Transparency International. (2022). 2021 Corruption perceptions index - explore Germany. Transparency.Org.