Implementasi Strategi Nasional Pencegahan Korupsi di Indonesia: Perspektif Collaborative Governance
Main Article Content
Abstract
Regarding to corruption as an extraordinary crime, Stranas-PK is created by government as an integrated effort and commitment to eradicating corruption. This descriptive research uses literature review to find out the implementation of Stranas-PK from the collaborative governance’s perspective. The results show that the implementation of Stranas-PK has started practising collaborative governance. However, by Setnas-PK, NGO’s report and research articles, there are still some obstacles to fix, namely: (1) Adjusting the legal framework; (2) Fulfillment of adequate resources; (3) Civil society participation model; (4) Upgrading the involvement of NGO; (5) Increasing the involvement of K/L/PD and (6) Measure the impact.
Abstrak
Korupsi sebagai kejahatan luar biasa tidak dapat diberantas oleh satu pihak saja. Peraturan Presiden No.54 Tahun 2018 tentang Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas-PK) merupakan upaya terintegrasi pemerintah sebagai komitmen pemberantasan korupsi di Indonesia. Ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan studi literatur untuk mengetahui bagaimana implementasi Stranas-PK dari perspektif pemerintahan kolaboratif menggunakan teori (Emerson & Nabatchi, 2015). Hasil analisis, implementasi Stranas-PK sudah mulai menunjukkan adanya tata kelola kolaboratif di sebagian implementasi aksinya. Namun, berdasarkan laporan Setnas-PK, pengawasan kelompok masyarakat sipil dan beberapa penelitian masih ditemukan beberapa hambatan yang perlu diperbaiki berupa: (1) Penyesuaian payung hukum; (2) Pemenuhan kualitas dan kapasitas sumberdaya; (3) Membentuk model partisipasi masyarakat sipil; (4) Peningkatan keterlibatan aktor non-pemerintah; (5) Peningkatkan keterlibatan K/L/PD dan (6) Mengukur dampak implementasi.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
Abubakar, A., Prasojo, E., & Jannah, L. M. (2017). Collaborative governance in eradicating corruption in Indonesia: Challenges and opportunities. Proceedings of the International Conference on Administrative Science, Policy and Governance Studies (ICAS-PGS 2017) and the International Conference on Business Administration and Policy (ICBAP 2017), 167, 95–101. https://doi.org/10.2991/icaspgs-icbap-17.2017.21
ACCH: Anti-Corruption Clearing House. (2016). Urgensi aksi kolaborasi pencegahan korupsi terkait praktik bisnis di Indonesia. https://acch.kpk.go.id/id/artikel/paper/703-urgensi-aksi-kolaborasi-pencegahan-korupsi-terkait-praktik-bisnis-di-indonesia. 11 Desember 2017
Agranoff, R., & McGuire, M. (2003). Collaborative public management: New strategies for local governments. Georgetown University Press.
Ansell, C., & Gash, A. (2007). Collaborative governance in theory and practice. Journal of Public Administration Research and Theory, 18(4), 543–571. https://doi.org/10.1093/jopart/mum032
Aptery, A. P. (2019). Konstruksi collaborative governance dalam pencegahan narkoba di Provinsi DKI Jakarta [Universitas Indonesia]. https://library.ui.ac.id/detail?id=20495070&lokasi=lokal
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. (2012). Laporan Stranas pencegahan dan pemberantasan korupsi tahun 2012.
Bardach, E. (1998). Getting agencies to work together: The practice and theory of managerial craftsmanship. Brookings Institution Press.
Dewi, N. L. Y. (2019). Dinamika collaborative governance dalam studi kebijakan publik. Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial, 3(2), 200. https://doi.org/10.38043/jids.v3i2.2188
Emerson, K., & Nabatchi, T. (2015). Collaborative governance regimes. Georgetown University Press.
Emerson, K., Nabatchi, T., & Balogh, S. (2012). An integrative framework for collaborative governance. Journal of Public Administration Research and Theory, 22(1), 1–29. https://doi.org/10.1093/jopart/mur011
Fendt, T. C. (2010). Introducing electronic supply chain collaboration in China: Evidence from manufacturing industries (Vol. 15). Univerlagtuberlin.
Hadilinatih, B. (2019). Collaborative governance dalam pemberantasan korupsi. Jurnal Enersia Publika: Energi, Sosial, Dan Administrasi Publik, 2(1). https://ejournal.up45.ac.id/index.php/Jurnal_Enersia_Publika/article/view/602
Hussmann, K. (2007). Anti-corruption policy making in practice: What can be learned for implementing Article 5 of UNCAC? Synthesis report of six country case studies: Georgia, Indonesia, Nicaragua, Pakistan, Tanzania, and Zambia. U4 Report, 2007(2).
Jaga: Jaringan Pencegahan Korupsi. (2021). Stranas pencegahan korupsi. Jaga: Jaringan Pencegahan Korupsi. https://jaga.id/jendela-pencegahan/stranas?vnk=c3bb24c1
Jasper, R. (2014). Stranas PPK dan partisipasi masyarakat. Fiat Yustisia, 2(2), 12–26.
Komisi Pemberantasan Korupsi. (2021). Statistik TPK berdasarkan jenis perkara. KPK. https://www.kpk.go.id/id/statistik/penindakan/tpk-berdasarkan-jenis-perkara
Kramer, R. (1990). Collaborating: Finding common ground for multiparty problems. Academy of Management Briarcliff Manor, NY 10510. https://doi.org/10.5465/amr.1990.4309133
Kurniawan, T. (2007). Pergeseran paradigma administrasi publik: Dari perilaku model klasik dan NPM ke good governance. Jurnal Ilmu Administrasi Negara, 7(1), 16–17.
Manandhar, N. (2014). Anti-corruption strategies: Understanding what works, what doesn’t and why?: lessons learned from the Asia-Pacific region. United Nations Development Programme.
Munt, R. (2003). Building collaboration, stronger families learning exchange. Bulletin, 3, 6–8.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2006 tentang Pengesahan United Natlons Convention Against Corruption, 2003 (Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Anti Korupsi, 2003), (2006).
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang Tahun 2012-2025 dan Jangka Menengah Tahun 2012-2014, (2012).
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2018 tentang Strategi Nasional Pencegahan Korupsi, (2018).
Ryvkin, D. (2018). Wicked problem, wicked solution: Say no to corruption. Florida State University.
Stoker, G. (2017). Transforming local governance: from Thatcherism to New Labour. Macmillan International Higher Education.
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK). (2020). Laporan pelaksanaan startegi nasional pencegahan korupsi triwulan VIII tahun 2019-2020.
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK). (2021a). Laporan pelaksanaan strategi nasional pencegahan korupsi triwulan I tahun 2021-2022.
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK). (2021b). Laporan pelaksanaan strategi nasional pencegahan korupsi triwulan II tahun 2021-2022.
Suyatmiko, W. H. (2021). Memaknai turunnya skor indeks persepsi korupsi Indonesia tahun 2020. Integritas: Jurnal Antikorupsi, 7(1). https://doi.org/10.32697/integritas.v7i1.717
Suyatmiko, W. H., Nicola, A., & Fajrin, N. (2021). Rekomendasi masyarakat sipil terhadap penyusunan aksi pencegahan korupsi 2021-2022.
Transparency International Indonesia. (2020). Laporan pemantauan mandiri Stranas-PK TII Makassar, Malang, Semarang dan Pekanbaru.
Wanna, J. (2008). Collaborative governance: meaning, dimensions, drivers and outcomes. Collaborative Governance: A New Era Of Public Policy In Australia. Australia ….
Yansyah, F. A. (2021). Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan strategi nasional pencegahan korupsi (Stranas PK). Yurispruden, 4(2), 128. https://doi.org/10.33474/yur.v4i2.10977
Zakariya, R. (2020). Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pencegahan korupsi untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik di desa. Integritas: Jurnal Antikorupsi, 6(2), 263–282. https://doi.org/10.32697/integritas.v6i2.670.