Hubungan Antara Pola Konsumsi dan Intensitas Diskusi Berita Korupsi Terhadap Partisipasi Politik Konstituen Pilkada DKI Jakarta 2017

Main Article Content

Melisa Indriana Putri

Abstract

Perjuangan pemberantasan korupsi di Indonesia telah menjadi perjalanan panjang yang hingga kini masih menjadi perhatian banyak pihak. Media menjadi salah satu pihak yang memiliki kapasitas untuk mengawal aparat dalam menumpas tindakan tidak beretika tersebut. Korupsi kerap kali bersanding dengan sektor politik yang dapat ditunjukkan melalui tema-tema berita di beberapa media daring terpopuler seperti detik.com, republika.co.id, tribunnews.com, kompas.com, dan viva.co.id. Selama setahun sebelum dihelatnya Pilkada DKI Jakarta 2017, pemberitaan di berbagai kanal media dengan kompak menampilkan kasus korupsi yang melibatkan nama-nama seperti Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Sylviana Murni, dan Anies Baswedan. Ketiga sosok tersebut sama-sama melaju ke Pilkada DKI Jakarta 2017. Hasil analisis isi terhadap konten berita korupsi pada lima kanal berita daring tersebut menunjukkan bahwa Ahok menjadi sosok yang paling banyak disebut pada berita-berita kasus korupsi. Namun, hasil Pilkada putaran pertama berhasil dimenangkan oleh Ahok-Djarot. Efek media yang memiliki pengaruh kuat pada khalayak menjadi perlu dicermati kembali. Penelitian ini juga bertujuan untuk menjelaskan hubungan faktor-faktor selain faktor media yang memiliki kaitan dengan partisipasi politik warga DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan paradigma positivis dengan pendekatan survei. Populasi penelitian mencakup semua masyarakat yang terdata pada Daftar Pemilih Tetap dalam Pilkada Jakarta 2017 yang sekaligus pernah mengonsumsi berita-berita tersebut. Penarikan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling dengan batas kelonggaran 10% sehingga diperoleh 100 orang responden. Variabel dan kategori diturunkan dari Teori Uses and Gratification yang kemudian dianalisis menggunakan Kendall’s Tau. Penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan antara intensitas diskusi berita korupsi paslon dengan partisipasi politik konstituen lebih kuat dari pada hubungan antara pola konsumsi berita korupsi paslon dengan partisipasi politik konstituen. Para konstituen cenderung lebih memercayai informasi yang bersumber dari orang-orang terdekat mereka. Penelitian ini merekomendasikan, media tidak cukup dalam memainkan peran sebagai agen antikorupsi, karena orang-orang terdekat konstituenlah yang memiliki kekuatan paling besar dalam memengaruhi pandangan khalayak mengenai korupsi secara umum maupun kasus korupsi yang dilekatkan oleh media terhadap para paslon.

Article Details

How to Cite
Putri, M. I. (2017). Hubungan Antara Pola Konsumsi dan Intensitas Diskusi Berita Korupsi Terhadap Partisipasi Politik Konstituen Pilkada DKI Jakarta 2017. Integritas : Jurnal Antikorupsi, 3(2), 157–182. https://doi.org/10.32697/integritas.v3i2.106
Section
Articles

References

Anugerah, Pijar. (2016, 28 Januari). Pemberantasan Korupsi Indonesia pada 2015 'Membaik'. BBC Indonesia. Diakses dari https://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2016/01/160127_indonesia_indeks_korupsi.
Babbie, Earl. (2008). The Basic of Social Research. Belmont: Wadsworth.
Baran, Stanley J., dan Davis, Dennis K. (2012). Mass Communication Theory: Foundations, Ferment, and Future. Sixth Edition. Boston: Wadsworth.
Indonesian Corruption Watch. (2014). Tren Pemberantasan Korupsi 2014. Diakses dari https://www.antikorupsi.org/sites/antikorupsi.org/files/doc/Kajian/Trend%20Korupsi%20Tahun%202014.pdf
Indonesia-investments.com. (2017, 7 Maret). Korupsi di Indonesia. Diakses dari https://www.indonesia-investments.com/id/bisnis/risiko/korupsi/item235.
Kriyantono, Rachmat. (2009). Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Kencana.
Ndoda, Gladys Ruvimbo. (2014). Corporate Governance and Ethical Behaviour: The Case of the Zimbabwe Broadcasting Corporation. Journal of Academic and Business Ethics, 9, 1-8.
Nimmo, Dan. (2005). Komunikasi Politik: Komunikator, Pesan, dan Media. Bandung: Rosda Karya.
Nimmo, Dan. (2006). Komunikasi Politik: Khalayak dan Efek. Bandung: Rosda Karya.
Putra, Nanda Perdana. (2017, 6 April). DPT Pilkada DKI 2017 Putaran Kedua Capai 7.218.254 Pemilih. Diakses dari https://pilkada.liputan6.com/read/2912558/dpt-pilkada-dki-2017-putaran-kedua-capai-7218254-pemilih.
Ruben, Brent D, dan Stewart, Lea P. (2006). Communication and Human Behaviour. New York: Pearson Education.
Tempo.co. (2016, 27 Januari). Ini Daftar Peringkat Korupsi Dunia, Indonesia Urutan Berapa? Diakses dari https://m.tempo.co/read/news/2016/01/27/063739957/ini-daftar-peringkat-korupsi-dunia-indonesia-urutan-berapa.
West, Richard, dan Turner, Lynn H. (2007). Introducing Communication Theory: Analysis and Application. New York: McGraw-Hill.
Wibisono, B. Kunto. (2012, 19 November). INES: Kepuasan Masyarakat terhadap Pemberantasan Korupsi Rendah. antaranews.com. Diakses dari https://www.antaranews.com/berita/344244/ines-kepuasan-masyarakat-terhadap-pemberantasan-korupsi-rendah.