Profil Koruptor Berdasarkan Tinjauan Basic Human Values

Main Article Content

Listyo Yuwanto

Abstract

Faktor penyebab korupsi terdiri dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal diprediksi melalui values yang dimiliki koruptor. Basic human values merupakan salah satu teori yang dapat menjelaskan perilaku manusia, termasuk perilaku korupsi. Basic human values terdiri atas achievement, power, hedonism, stimulation, self direction, security, conformity, tradition, universalism, dan benevolence. Penelitian ini bertujuan menggambarkan profil psikologi koruptor berdasarkan tinjauan basic human values. Subjek penelitian sebanyak 52 psikolog yang memberikan penilaian terhadap koruptor berdasarkan instrumen European Social Survey (ESS). Dasar pemilihan subjek adalah psikolog yang concern dengan kasus korupsi di Indonesia. Data dianalisis menggunakan cluster analysis. Hasil penelitian menunjukkan terdapat lima tipe koruptor berdasarkan tinjauan basic human values. Tipe pertama memiliki profil tradition values. Tipe kedua memiliki profil tradition, self direction, dan stimulation values. Tipe ketiga memiliki profil self direction, stimulation, achievement, dan power values. Tipe keempat memiliki profil conformity dan security values. Tipe kelima memiliki profil hedonism dan power values. Terdapat kesamaan profil koruptor, yaitu rendahnya universalism dan benevolence values. Mengacu pada hasil, pendekatan psikologi dapat diterapkan dalam pencegahan korupsi, melalui memperkuat universalism dan benevolence values. Implikasi teoretis dan praktis didiskusikan lebih lanjut.

Article Details

How to Cite
Yuwanto, L. (2018). Profil Koruptor Berdasarkan Tinjauan Basic Human Values. Integritas : Jurnal Antikorupsi, 1(1), 1–14. https://doi.org/10.32697/integritas.v1i1.111
Section
Articles

References

Davidov, E. (2010). Testing for comparability of human values across countries and time with third round of Eropean Social Survey. SAGE Journals Online

Elwina, M. (2011). Upaya pemberantasan korupsi. In N. T. Puspito, M. Elwina, I. S. Utari, & Y. Kurniadi (Eds.). Pendidikan Anti-Korupsi untuk Perguruan Tinggi (pp. 87-101). Jakarta: Kemendikbud

Karsona, A. M. (2011). Pengertian korupsi. In N. T. Puspito, M. Elwina, I. S. Utari, & Y. Kurniadi (Eds.). Pendidikan Anti-Korupsi untuk Perguruan Tinggi (pp. 21-34). Jakarta: Kemendikbud

Kurniadi, Y. (2011). Dampak masif korupsi. In N. T. Puspito, M. Elwina, I. S. Utari, & Y. Kurniadi (Eds.). Pendidikan Anti-Korupsi untuk Perguruan Tinggi (pp. 55-71). Jakarta: Kemendikbud

Schwartz, S. H. (1992). Universals in the content and structure of values: Theory and empirical tests in 20 countries. In M. Zanna (Ed.). Advances in Experimental Social Psychology (pp. 1-65). New York: Academic Press

Schwartz, S. H. (1994). Are there universal aspects in the content and structure of values? Journal of Social Issues, 50, pp. 19- 45

Utari, I. S. (2011). Faktor penyebab korupsi. In N. T. Puspito, M. Elwina, I. S. Utari, & Y. Kurniadi (Eds.). Pendidikan Anti-Korupsi untuk Perguruan Tinggi (pp. 37-51). Jakarta: Kemendikbud

Yuwanto, L. (2015). Bagaimana bangsa besar menghadapi korupsi? Diunduh 13 Mei 2015 dari https://www.ubaya.ac.id/2014/content/articles_detail/174/Bagaimana-Bangsa-Besar-Menghadapi-Korupsi-.html

Yuwanto, L. (2015). Perilaku korupsi dari tinjauan basic human values. Diunduh 26 Mei 2015 dari https://www.ubaya.ac.id/2014/content/articles_detail/176/Perilaku-Korupsi-dari-Tinjauan-Basic-Human-Values.html