Evaluasi Implementasi Kebijakan LHKPN: Dimensi Program Marsh & McConnell

Main Article Content

Elih Dalilah
Vishnu Juwono

Abstract

Compliance of reporting Public Official’s wealth (LHKPN) continues to increase. However, the accountability of the LHKPN is still low. This study aims to evaluate policy implementation in the program dimension, especially related to output and outcome achievement. The results indicate that LHKPN is successful in achieving operational indicators, efficient use of resources, and has positive implications for some public officials. Meanwhile, in the outcome indicator, LHKPN has not been able to establish the integrity of public official. KPK needs to encourage national regulations accompanied by strict sanctions, investigation using artificial intelligence (AI) and involving the community in the LHKPN investigation.


 


Abstrak


Kepatuhan pelaporan harta kekayaan penyelenggara negara terus meningkat. Namun, akun-tabilitas LHKPN masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi kebijakan terutama pada pencapaian output dan outcome (dimensi program). Penelitian menggunakan paradigma post positivism dengan metode kualitatif. Sumber data berupa wawancara mendalam dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan pada dimensi program, LHKPN berhasil dalam pencapaian indikator operasional, penggunaan sumber daya yang efisien, dan memiliki implikasi yang positif pada sebagian penyelenggara negara. Pada indicator outcome, LHKPN belum mampu membentuk integritas penyelenggara negara. KPK perlu mendorong regulasi lingkup nasional yang mengatur kewajiban LHKPN lebih terperinci disertai dengan sanksi yang tegas, dan meningkatkan kualitas SDM pemeriksa LHKPN berbasis investigasi, pemeriksaan menggunakan machine learning, artificial intelligence (AI), serta melibatkan masyarakat dalam forum konsorsium investigasi LHKPN. 

Article Details

How to Cite
Dalilah, E., & Juwono, V. . (2022). Evaluasi Implementasi Kebijakan LHKPN: Dimensi Program Marsh & McConnell. Integritas : Jurnal Antikorupsi, 7(2), 311–324. https://doi.org/10.32697/integritas.v7i2.861
Section
Articles

References

Akbar, M., & Mohi, W. (2018). Studi Evaluasi Kebijakan (Evaluasi Beberapa Kebijakan di Indonesia). In Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952. Ideas Publishing.

Akbar, M. F., & Mohi, W. K. (2018). Studi evaluasi kebijakan (Evaluasi beberapa kebijakan di Indonesia). Ideas Publishing.

Bovens, M. A. P., & t Hart, P. (2005). Publieke verantwoording: Zegen en vloek (pp. 1–14). Boom.

Boyne, G. A. (2003). What is public service improvement? Public Administration, 81(2), 211–227. https://doi.org/10.1111/1467-9299.00343

Cleaves, P. S. (1980). Eleven. Implementation amidst scarcity and apathy: Political power and policy design. In Politics and Policy Implementation in the Third World (Vol. 28, Issue 1.303, pp. 281–303). Princeton University Press. https://doi.org/10.1515/9781400886081-015

Davidsen, S., Juwono, V., & Timberman, D. G. (2006). Curbing corruption in Indonesia 2004–2006: A survey of national policies and approaches. USINDO: The United States– Indonesia Society - CSIS: Centre for Strategic and International Studies.

Hadjar, A. (2021). Harus ada sanksi bagi pelanggar LHKPN. Media Indonesia.

Hasanuddin, H. (2013). Pelaporan harta kekayaan penyelenggara negara (asset declaration) sebagai salah satu instrumen pemberantasan korupsi [Universitas Indonesia]. https://library.ui.ac.id/detail?id=20335847

Howlett, M. (2012). The lessons of failure: learning and blame avoidance in public policy-making. International Political Science Review, 33(5), 539–555. https://doi.org/10.1177/0192512112453603

Juwono, V. (2016). Berantas Korupsi: a political history of governance reform and anti-corruption initiatives in Indonesia 1945-2014. The London School of Economics and Political Science (LSE).

Juwono, V. (2019). Kepemimpinan politik dalam mendorong inisiatif antikorupsi. Prisma, 38(2).

Marsh, D., & Mcconnell, A. (2010). Towards a framework for establishing policy success. Public Administration, 88(2), 564–583. https://doi.org/10.1111/j.1467-9299.2009.01803.x

Migunani, M. (2017). Kajian efektivitas program pencegahan korupsi KPK.

Newman, J. (2014). Measuring policy success: Case studies from Canada and Australia. Australian Journal of Public Administration, 73(2), 192–205. https://doi.org/10.1111/1467-8500.12076

Nugroho, R. (2003). Kebijakan publik, formulasi, implementasi dan evaluasi. Elex Media Komputindo.

Organization for Economic Co-operation and Development. (2011). Asset declarations for public officials. A tool to prevent corruption. OECD Publishing.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, (1999).

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, (2001).

Salim, W. G. (2020). Legal certainty against not reporting assets of state administrators in selection of corruption eradication commission chairmanship candidates. Corruptio, 1(1), 52. https://doi.org/10.25041/corruptio.v1i1.2074

Simanjuntak, M. (2014). Mengungkap tindak pidana korupsi dari pembuktian terbalik dan laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). JURNAL ILMIAH HUKUM DIRGANTARA, 7(1), 36–56. https://doi.org/10.35968/jh.v7i1.125

Suryono, A. (2000). Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) progresif sebagai tindakan pencegahan korupsi. Prosiding Seminar Nasional 2017 (Kerjasama Majelis Hukum Dan HAM PWM Jateng), 297–308. https://publikasiilmiah.ums.ac.id/xmlui/handle/11617/9477

Ugyel, L., & O’Flynn, J. (2017). Measuring policy success: Evaluating public sector reform in Bhutan. International Journal of Public Administration, 40(2), 115–125. https://doi.org/10.1080/01900692.2015.1076466